NILAI DAN NORMA YANG BERLAKU DI
MASYARAKAT
A.
Peran
Nilai dan Norma Sosial Dalam Proses Sosialisasi
Norma dan nilai mempunyai kaitan yang sangat
erat dalam rangka mempengaruhi perilaku masyarakat agar tercipta keteraturan
dalam tatahubungan antar warga masyarakat. Norma sosial dibuat untuk
melaksanakan nilai-nilai yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat . oleh
sebab itu norma dilengkapi dengan sanksi-sanksi sebagai bentuk ikatan bagi
semua masyarakat untuk mematuhinya. Dalam suatu masyarakat nilai dan norma
terus mengalami perkembangan sesuai dengan peradaban masyarakat tersebut. Makin
maju masyarakat norma dan nilai semakin bersifat ekplisit dan mempunyai jenis yang bermacam-macam untuk
mengatur secara terperinci berbagai kelangsungan hidup masyarakat.
B.
Nilai
Sosial Dalam Masyarakat
a) Pengertian
Nilai Sosial
Nilai sosial
adalah segala sesuatu pandangan yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat
yang kemudian dipedomani sebagai contoh perilaku yang baik dan diharapkan oleh
masyarakat. Tiap masyarakat memiliki sistem yang berbeda yang bersifat
turun-temurun dari generasi ke generasi. Nilai dapat bersumber dari nilai
keagamaan, adat-istiadat maupun etika yang terus berkembang dalam masyarakat.
Oleh
karena nilai mengandung tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan maka dapat
dikatakan bahwa nilai adalah hasil dari pertimbangan moral. Nilai bisa berbeda
dari masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Ada beberapa ahli sosiologi
yang mengemukakan rumusan tentang nilai sosial;
1. Kimball Young
Mengemukakan
nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
2. A.W.Green
Nilai
adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
3. Woods
Mengemukakan
bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta
mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
4. M.Z.Lawang
Menyatakan
nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan
dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
5. Hendropuspito
Menyatakan
nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna
fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
b) Tolak Ukur Nilai Sosial
Tolok ukur nilai sosial berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat lain, dan antara satu generasi dengan generasi berikutnya selalu mengalami perubahan. Ada 2 syarat supaya tolok ukur dalam masyarakat bersifat tetap yaitu:
a. Penghargan harus diberikan oleh seluruh warga masyarakat
b. Tolok ukur yang dibuat harus diterima oleh masyarakat.
Tolok ukur nilai sosial berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat lain, dan antara satu generasi dengan generasi berikutnya selalu mengalami perubahan. Ada 2 syarat supaya tolok ukur dalam masyarakat bersifat tetap yaitu:
a. Penghargan harus diberikan oleh seluruh warga masyarakat
b. Tolok ukur yang dibuat harus diterima oleh masyarakat.
c) Manfaat
dan Fungsi Nilai Sosial
a.
Alat untuk menetapkan harga dan kelas
sosial seseorang dalam masyarakat.
b.
Faktor penentu bagi manusia dalam menjalankan
perannya.
c.
Pembentuk cara berfikir dan berprilaku secara
ideal dalam masyarakat.
d.
Pengawas, penuntun, pendorong dan penekan
individu untuk berbuat baik.
e.
Alat solidaritas yang mendorong masyarakat
untuk bekerjasama.
d) Jenis-Jenis
Nilai Sosial
Berdasarkan
Pendapat Ahli (Notonagoro);
a) Nilai
Material
Nilai
material adalah nilai yang muncul karna materi tersebut. Nilai terkandung di
dalam benda yang dinamakan nilai materil.
b) Nilai
Vital
Nilai
vital adalah nilai yang ada karena kegunaanya. Nilai yang muncul karena
kegunaanya dinamakan nilai vital.
c) Nilai
Kerohaniaan
Nilai keohanian adalah segala sesuatu
yang berguna bagi rohani manusia.cth; mendengar ceramah agama. Nilai kerohanian
dibedakan tasa 4 macam;
- Nilai kebenaran; bersumber pada akal
- Nilai keindahan (estetis); bersumber pada perasaan
- Nilai kebaikan (moral); bersumber pada kehendak manusia
- Nilai religius; bersumber pada kepercayaan
- Nilai kebenaran; bersumber pada akal
- Nilai keindahan (estetis); bersumber pada perasaan
- Nilai kebaikan (moral); bersumber pada kehendak manusia
- Nilai religius; bersumber pada kepercayaan
e) Ciri-ciri
Nilai Sosial
a. Terbentuk
dari hasil interaksi sosial antar warga masyarakat. Cth: nilai kedisipilinan
yang dimiliki seseorang karena kebiasaan yang diajarkan dirumahnya.
b. Dapat
disebarluaskan melalui pergaulan. Cth; nilai menghargai persahabatan.
c. Terbentuk
melalui proses belajar. Cth; nilai menghargai antrian.
d. Berbeda-beda
antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain. Cth; nilai menghargai waktu,
berbeda antara orang barat dengan orang Indonesia.
e. Mempunyai
pengaruh yang berbeda pada setiap orang.Cth; orang yang mengaggap uang adalah
segala-galanya akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang.
f. Pembentuk
kepribadian seseorang baik positif maupun negatif. Cth; orang yang mengutamakan
kepentingan pribadi dari pada umum akan menjadikan individu tersebut yang
egois.
g. Hasil
seleksi dari berbagai aspek kehidupan.
f) Peran
Nilai sosial
Peran nilai sosial adalah sebagai berikut;
Peran nilai sosial adalah sebagai berikut;
a. Alat
untuk menentukan harga sosial, kelas sosial seseorang dalam struktur
stratifikasi seseorang. Misalnya, kelompok masyarakat atas, kelompok masyarakat
menengah dan kelompok masyarakat bawah.
b. Mengarahkan
masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku di dalam masyarakat.
c. Memotifasi
atau memberi semangat dalam mewujudkan dirinya seperti yang diharapkan oleh
penanan-perananya dalam mencapai tujuan.
d. Alat
solidaritas atau mendorong masyarakat untuk bekerja sama untuk mencapai sesuatu
yang tidak dapat dicapai sendiri.
e. Pengawas,
penekan, pendorong untuk berbuat baik.
C.
Norma
Sosial Dalam Masyarakat
a.
Pengertian Norma Sosial
Norma sosial
adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok
masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan
kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan
sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam
menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa
individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan
sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di
antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang
diharapkan.
b. Jenis-Jenis
Norma Sosial
1. Norma
berdasarkan sumber
a) Norma
Agama
Norma
agama merupakan norma yang berisi pedoman bagi manusia untuk menjalankan
pertintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Norma ini menjunjung manusia untuk
memperoleh kebahagiaan dan keselamatan manusia di dunia maupun di akhirat.
b) Norma
Adat
Norma
adat merupakan norma yang mengatur tentang rutinitas perilaku sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.
c) Norma
kesusilaan/ kesopanan
Norma
kesusilaan/ kesopanan dalalah norma masyarakat untuk mengatur hubungan manusia
dalam rangka menghargai harkat dan martabat manusia yang lain. Pelanggaran pada
norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik maupun bati.
d) Norma
Hukum
Norma
hukum adalah himpunan peraturan yang formal dan tertulis ketentuan sanksi tegas
dibandingkan dengan norma-norma yang lain. Norma ini ditujukan kepada
masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, hak dan kewajiban. Norma ini
bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kedamaian dan akan dikenakan sanksi yang
tegas bagi pelanggarnya.
2. Norma
berdasarkan daya ikatnya
a) Cara
(usage) yaitu perbuatan tertentu yang dilakukan seseorang tapi tidak secara
terus menerus. Cth; cara makanyang baik
menggunakan tangan kanan dan tidak bersuara.
b) Kebiasaan
( folkways) yaitu perbuatan yang berulang-ulang
dan sama yang dilakukan secara sadar, serta mempunyai tujuan yang jelas dan
dianggap baik. Cth; membuang sampah pada tempatnya.
c) Tata
Kelakuan yaitu perbuatan yang mecerminkan sifat-sifat tertentu suatu masyarakat
yang dilakukan secara sadar sebagai bentuk pengawasan terhadap anggota
masyarakat. Cth; larangan perbuatan zina, mencuri dsb.
d) Adat
Istiadat yaitu kumpulan tata kelakuan yang tertinggi yang bersifat kekal dan
kuat terhadap masyarakat. Cth; pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara adat.
D.
Perbedaan
Nilai Dan Norma Sosial
Nilai Sosial
|
Norma Sosial
|
Ø Berada
lebih dulu dibandingkan norma.
Ø Bersifat
implisit.
Ø Belum
memiliki sanksi.
Ø Tidak
tertulis.
Ø Berfungsi
sebangai pedoman perilaku.
|
Ø Norma
dibuat untuk melaksanakan nilai.
Ø Bersifat
ekplisit (nyata, jelas & tegas).
Ø Telah
memiliki sanksi.
Ø Tertulis.
Ø Berfungsi
mengatur dan membatasi perilaku.
|
E.
Fungsi
Nilai Sosial Dan Norma Sosial
a) Sebagai
petunjuh arah dan pemersatu
b) Sebagai
benteng perlindungan
c) Sebagai
pendorong
F.
Penyebab
Terjadinya Perubahan Nilai dan Norma
Norma dan nilai pada dasarnya akan
mengalami perubahan atau pergeseran sesuai dengan kebutuhan masyarakat
berkaitan dengan pengaturan prilaku warga masyarakat untuk menciptakan tertib
sosial. Faktor-faktor penyebab perubahan nilai dan norma diantaranya:
1. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu
dan teknologi berkembang dengan seiringnya manusia yang terus berinovasi baru
untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia, pengaruh perkembangan iptek
juga mempengaruhi nilai dan norma masyarakat.
2. Pengaruh
kebudayaan asing;
Dengan
meluasnya pergaulan manusia, terutama di era globalisasi dan dan informasi saat
ini yang melintas batas-batas negara telah mengakibatkan keinginan-keinginan
untuk meniru atau mengadopsi budaya asing tertentu kedalam kebudayaan setempat,
seperti cara berpakaian (fashion), sistem pendidikan, sistem pertanian, sistem
perdagangan dan sebagainya.
3. Lingkungan
baru
Nilai
dan norma ccenderung berubah jika seseorang menempati daerah atau lingkungan
baru. Dengan perpindahan tersebut terjadi asimilasi yang lambat laun akan
mengikuti nilai dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat setempat sehingga
nilai dan norma yang dibawa dari daerah asal akan memudar.
G. Sosialisasi
a. Pengerian
sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan
atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi
sebagai teori mengenai peranan (role
theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan oleh individu.
b. Tujuan
Sosialisasi
·
Untuk mengetahui nilai dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat.
·
Untuk mengetahui sosial budaya dalam
masyarakat.
·
Untuk mengetahui alam sekitar.
·
Untuk mengtahui lingkungan sosial.
c. Bentuk
dan tahap sosialisasi
1. Bentuk
sosialisasi
Peter L. Berger membedakan sosialisasi menjadi dua
jenis yaitu ;
a. sosialisasi primer
sebagai
sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi
anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia
1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara
bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar
keluarganya.Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak
menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna
kepribadian anak akan
sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak
dengan anggota keluarga terdekatnya.
b.
Sosialisasi
sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan
setelah sosialisasi primer bentuknya
adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses
resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam
proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang
lama.
2. Tahap-tahap
sosialisasi
George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang
dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.
·
Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak
mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman
tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru
meski tidak sempurna. Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata
tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami
secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
·
Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan
peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk
kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan
sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa
yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk
menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai
terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap
penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini
disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
·
Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.
Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga
memungkinkan adanya kemampuan bermain secara
bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya.
Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin
kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah.
Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai
dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
·
Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized
Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya
pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa
tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan
masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan
bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap.
Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat
dalam arti sepenuhnya.
3. Media sosialisasi
Media
sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi.
Ada empat media sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media
massa, dan lembaga
pendidikan sekolah. Pesan-pesan yang disampaikan media sosialisasi berlainan
dan tidak selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin
saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh media
sosialisasi lain. Misalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok,
meminum minman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi
mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa. Proses
sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh
agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung
satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu
dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh media sosialisasi yang
berlainan.
·
Keluarga (kinship)
Bagi keluarga inti
(nuclear family) media sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan
diperluas (extended family), media sosialisasinya menjadi lebih luas
karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi
kakek, nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga inti. Pada masyarakat
perkotaan yang telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orabng
yang berada diluar anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat media
sosialisasi yang merupakan anggota kerabat sosiologisnya, misalnya pengasuh
bayi (baby sitter). menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada
tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya
terutama orang tuanya sendiri.
·
Teman pergaulan
Teman
pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia
ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain
dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula
memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh
teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak
berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu. Berbeda dengan
proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat
(berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain
dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang
sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak dapat
mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya
sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.
·
Lembaga pendidikan formal (sekolah)
Media
massa merupakan salah satu media sosialisasi yang paling berpengaruh Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan
formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga
dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence),
prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity).
Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam
melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan
sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
·
Media massa
Yang termasuk
kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh:
a.
Penayangan
acara SmackDown! di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan
perilaku anak-anak dalam beberapa kasus.
b.
Iklan
produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup
masyarakat pada umumnya.
c.
Gelombang
besar pornografi, baik dari internet maupun media cetak atau tv, didahului
dengan gelombang game eletronik dan segmen-segmen tertentu dari media TV
(horor, kekerasan, ketaklogisan, dan seterusnya) diyakini telah mengakibatkan
kecanduan massal, penurunan kecerdasan, menghilangnya perhatian/kepekaan
sosial, dan dampak buruk lainnya.
·
Media-media lain
Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa,
sosialisasi juga dilakukan oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Semuanya
membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat
presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan.
Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh media ini sangat besar.
H. Kepribadian
a. Pengertian kepribadian
Berikut ini
adalah pengertian kepribadian menurut para ahli;
·
Koentjaraningrat menyebut
kepribadian sebagai susunan dari akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku
atau tindakan individu.
·
Roucek mendefinisikan kepribadian sebagai
organisasi faktor biologis, psikologi, dan sosiologi yang mendasari perilaku
seorang individu.
b. Faktor penentu kepribadian
1. Faktor
keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau
secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang
tua dari individu tersebut,
yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.]
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi. Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut. Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi. Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut. Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.
2. Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan
dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial;
dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan
ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh,
budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu
sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki
sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang
Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan,
dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka
melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut
cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang
dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.
sebutkan 6 contoh nilai dan norma
BalasHapusTerima kasih , uraiannya cukup singkat padat dan jelas . Semoga sukses .
BalasHapusbabyliss pro titanium flat iron - ITIAN ARTISLOT
BalasHapusbabyliss pro titanium flat iron. Product details · Details · Weight, titanium band ring 3 2017 ford fusion energi titanium kg · Laptop · titanium quartz Weight, 2.25 pounds · revlon hair dryer brush titanium Type, Black iron titanium